Temu Wicara Kenal Medan

Pengantar

TWKM atau yang disebut dengan Temu Wicara Kenal Medan merupakan kegiatan pertemuan antara mahasiswa pecintaalam (Mapala) tingkat Universitas. Agenda ini adalah agenda yang rutin dilaksanakan untuk mempertemukan antara anggota Mapala se-Nusantara baik itu dari perguruan tinggi negeri maupun swasta. Pertemuan ini diadakan setiap satu tahun sekali. Selain untuk mempertemukan antara sesama anggota Mapala juga meningkatkan silaturahmi dan pengalaman pesertanya. Dalam kegiatan TWKM dibagi menjadi dua sesua dengan namanya yaitu Temu Wicara dan Kenal Medan.

Temu Wicara merupakan pertemuan yang diikuti oleh setiap anggota Mapala untuk melakukan pembahasan dan pemecahan masalah yang sudah, sedang dan akan terjadi dan terkait pula dengan permasalahan lingkungan hidup. Kegiatan Temu Wicara mirip dengan kongres, muktamar atau sidang. Hal ini karena di dalam pertemuan tersebut membahas tentang organisasi, alam dan lingkungan.
Sedangkan Kenal Medan adalah kegiatan berbentuk pengenalan alam sekitar oleh organisasi kepecintalaman penyelenggara. Kegiatan kenal medan bergantung dengan keadaan alam sekitar dan juga persiapan penyelenggara kegiatan. Bentuk kegiatan kenal medan seperti penjelajahan hutan rimba dan pendakian gunung (Mountaineering), penelusuran goa (Caving), pemanjatan tebing (Rock Climbing), arung jeram (Rafting), penyelaman (Diving dan Snorkeling) dan sebagainya.

Sejarah TWKM

Kegiatan Temu Wicara dan Kenal Medan berawal dari kegiatan kemah bakti atau bisa juga disebut camping ceria  Mapala Se-Jawa-Bali pada tahun 1987 yang diadakan oleh MPL Unsoed. Pada saat itu ada serasehan yang dihadiri juga oleh perwakilah Bidang Kemahasiwaan Dikti. Disana Beliau menceritakan adanya anggaran untuk kemahasiswaan yang bisa untuk membuat suatu kegiatan berskala nasional. Beliau menantang Mapala yang hadir untuk membuat suatu kegiatan berskala nasional.

Tantangan itu akhirnya dijawab dengan pelaksanaan TWKM (temu wicara Kenal Medan). Konsep pertama TWKM dicetuskan oleh Zamri Khusaini dan juga Budi Tri Siwanto dengan ketua pelaksana Lik Memed. (Semua merupakan anggota Madawirna ). Akhirnya TWKM dilaksanakan di Madawirna IKIP Yogyakarta pada tahun 1988.

Konsep pertama TWKM adalah Mahasiswa Pencinta alam seluruh Indonesia dikumpulkan dan berbagi pikiran. Pertama peserta melakukan Temu wicara dahulu untuk membicarakan peran mapala di dalam dinamika kehidupan kampus. Setelah Temu Wicara ( TW ) kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Kenal Medan ( KM ) yang dilakukan dengan pendakian Gunung Merapi.

Permasalahan intern organsasi juga dibicarakan disini dan topik yang sering dibahas adalah peran Mahasiswa Pecinta Alam terhadap lingkungan. Dari kegiatan ini diharapkan, MAPALA bisa dijadikan sebagai organisasi percontohan bagi organisasi intra kampus lainnya. Konsep ini berjalan sampai dengan pelaksanaan TWKM ke empat.

Untuk penyelanggara kedua TWKM adalah dari MAHACITA IKIP Bandung (sekarang menjadi Universitas Pendidikan Indonesia) pada tahun 1989. Sebagai organisasi intra kampus yang berlatar belakang hobi , minat, serta bakat yang berorientasi pada kegiatan berprtualangan, maka pada pelaksanaan kegiatan TWKM II ini kemudian diselipkan kegiatan latihan bersamadi tebing Citatah (panjat tebing), pendakian gunung, dan penelususran gua.

 Pada tahun-tahun berikutnya TWKM menjadi agenda tetap sebagai sebuah forum media komunikasi Mapala Se-Indonesia setinggkat Universitas atau Perguruan Tinggi. Pelaksanaan TWKM pertama (1) sampai TWKM ke empat (IV) merupakan pertemuan yang belum memisahkan kegiatan dengan Kenal Medan. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan kegiatan forum selesai barulah kegiatan Kenal Medan dilaksanakan.

Pada pelaksanaan TWKM (V) tahun 1992 yang dilaksanakan di Makassar dengan tuan rumah KORPALA UNHAS, barulah dibuat aturan baru yang menyangkut TWKM yaitu memisahkan antara kegiatan temu wicara dan kenal medan. Tujuan dari pemisahan forum Temu Wicara dan Kenal Medan yang diadakan di Makassar yaitu diharapkan agar para top senior Mapala lebih kosentrasi membahas permasalahan bangsa pada saat itu. Karena kondisi dan suasana politik tanah air saat itu sedang tidak stabil sehingga solusi untuk Negara biar tercipta dari kegiatan Temu Wicara.
Sumber Tulisan

Lambang TWKM

Pada bagian dibawah ini adalah lambang dan pembahasan makna lambang temu Wicara dan Kenal Medan tersebut.


Maksud dan Arti Lambang TWKM
  • Semboyan "WIDYA DHARMA EKA BHAWANA"
  1. WIDYA        : Pengetahuan
  2. DHARMA   : Janji Suci, Niat, Pengabdian
  3. EKA             : Kesatuan
  4. BHAWANA  : Bumi atau Alam Raya
Mahasiswa sebagai insan intelektual dan sebagai Pencinta Alam dengan niat yang tulus ikhlas didasari atas persatuan dan kesatuan seluruh Mahasiswa Pencinta Alam Se-Indonesia untuk bersama-sama menjaga dan memelihara alam lingkungan.
  • Dasar Segi Tiga yakni Tri Hita Karana. Pola Hubungan yang terdiri hubungan Manusia dengan Tuhan Y.M.E, hubungan Manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan sesama manusia.
  • Mata Angin           : Warna  kuning untuk  tujuan Mahasiswa Pencinta Alam  se-Indonesia
  • Elips                      : Warna biru untuk Alam Raya
  • Akar Kalpataru     : Warna hijau untuk Alam Lingkungan yang Lestari
  • Tiga Teratai            : Warna putih untuk Tri Dharma Perguruan Tinggi
  • Dasar Lambang      : Warna merah-putih untuk Indonesia
  • Tulisan Temu Wicara dan Kenal Medan dan Mahasiswa Pencinta Alam Indonesia warna hitam artinya tegas, teguh dan berani
  • Ukuran Perisai :
  1. Ukuran  Standar    Panjang  9  (sembilan)  cm, 8 (delapan) cm, List pinggir 0,6 cm
  2. Bidang dalam 7,8 cm dibagi dua menjadi 3,9 cm
  3. Lebar Elips 4,7 cm dan Tinggi 3,5 cm
  4. Tinggi  Arah Mata Angin 1 (satu)  cm dengan  bentuk segitiga sama kaki
  5. Gambar Teratai disesuaikan
  6. Tulisan Temu Wicara dan Kenal  Medan dan MahasiswaPencinta Alam Indonesia di sesuaikan
  7. Tulisan Semboyan rnemenuhi list
(dikutip dari LPJ TWKM 1996, Universitas Haluoleo, Kendari)
Sumber Tulisan

List Pelaksanaan TWKM

  • TWKM I
Tahun 1988,
Madawirna (Mapala Krida Bhuana/IKIP Yogyakarta)
  •  TWKM II
MAHACITA UPI Bandung

  • TWKM III

  • TWKM IV

  • TWKM V :
Tahun 1992,
Korpala (Mapala Universitas Hasanuddin, Makasar)
  • TWKM VI 

  • TWKM VII 

  • TWKM VIII 
12 - 18 September 2006,
(Universitas Negeri Semarang)
  • TWKM IX 
27 November - 02 Desember 2007,
Kompas Borneo (Mapala Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin)
  • TWKM X 
1998,
Mapala  UNISI Yogyakarta
  • TWKM XI 
1999,
Mapala Proklamator (Universitas Bung Hatta Padang)
  • TWKM XII 
2000,
Aranyacala Trisakti Jakarta
  • TWKM XIII 

  • TWKM XIV 

  • TWKM XV 

  • TWKM XVI 
Desember 2004,
Mapalaska (Universitas Islam Negeri Sunan  Kalijaga Yogyakarta)
  • TWKM XVII 
 MAPALA SIGINJAI, Universitas Jambi
  • TWKM XVIII 
September 2006,
Mapala Universitas Negeri Semarang
  • TWKM XIX 

  • TWKM XX 
19 - 24 Oktober 2008
PATAGA (Mapala Universitas Tujuh Belas Agustus 45, Surabaya)
  • TWKM XXI 

  • TWKM XXII 
18 – 26 Oktober 2010
Gerakan Mahasiswa Pecinta Alam STKIP-PGRI Pontianak “Cagar Gaspasi”
  • TWKM XXIII 
24 Juni - 02 Juli 2011,
GMPA-ITM (Mapala Institut Teknologi Medan)

  • TWKM XXIV 
15 - 21 Oktober 2012,
MAHACITA (Mapala Universitas Pendidikan Indonesia Bandung)

  • TWKM XXV
20 - 27 November 2013
DARMAPALA Universitas Darussalam Ambon

Komentar Anda adalah tanggapan pribadi, kami berhak menghapus komentar yang mengandung kata-kata pelecehan, intimidasi, dan SARA. Terima kasih.
EmoticonEmoticon