Positif Thinking di Alam Liar

Sebagian orang menyangkal bahwa kegiatan-kegiatan di alam liar seperti mendaki gunung, menelusuri rimba atau hutan belantara, memanjat tebing, menelusuri goa dan lain-lainnya merupakan kegiatan yang kurang bermanfaat.
Memang pada kenyataannya, tidak bisa kita pungkiri bahwa kegiatan di alam bebas penuh dengan resiko tinggi yang bisa berakibat pada kematian. Akan tetapi hal tersebut akan hadir apabila personal atau orang yang terlibat di dalamnya tidak memiliki bekal dalam melakukannya. Bekal disini adalah pendidikan yang meliputi pengetahuan tentang alam liar itu sendiri, pengalaman dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang tak terduga. Selain pendidikan yang menjadi bekal seseorang untuk melakukan aktifitas alam liar, diperlukan juga bekal fisik serta mental.


Jika menilainya dari segi negatif tentu tidak hanya kegiatan alam bebas, kegiatan lainnya juga bisa saja ada. Lalu bagaimana agar menilai kegiatan alam bebas memiliki sisi positif? Tentu saja hal ini tidak hanya mendengar dari cerita-cerita yang mengarah ke hal negatif tetapi juga perlu mendengar cerita-cerita positifnya.
Dalam kegiatan alam bebas ada banyak hal-hal positif yang bisa dijadikan motifasi dan pandangan hidup. Hal-hal tersebut diantaranya adalah:
  1. Rasa ingin tahu yang tinggi. Keiingintahuan merupakan modal bagi seorang peneliti, ilmuan, inovator untuk menemukan segala sesuatu yang memberi kemungkinan untuk menghasilkan hal-hal yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Sebagian orang menjadi enggan untuk mencari tahu sesuatu karena hal yang menjadi pertimbingan utama adalah resiko walaupun mereka tahu di balik penemuannya dapat membawa sesuatu manfaat yang tidak ternilai.
  2. Semangat yang tinggi. Para pendaki gunung tahu bahwa tidak lah mudah untuk mendaki sesuatu yang tinggi. Namun, dalam pendakian tersebut puncak bukan sesuatu yang utama. Hal yang penting adalah proses untuk mencapainya. Usaha, semangat, tenaga, pikiran dan perjuangan yang bertahan membuat mereka bisa bertahan hingga mencapai puncak. Seorang pendaki pernah berkata "Ketika engkau mencapai puncak, maka itu adalah sebuah awal dari pendakian." Jadi dalam pendakian menjadikan diri serta melatih semangat yang dimiliki. Mampu bertahan dan selalu berjuang untuk sesuatu tujuan yang baik.
  3. Nasionalisme. Dengan mendaki gunung, melewati lembah, menelusuri alam raya bisa menjadikan kita lebih mengenal anugerah yang dimiliki bangsa. Selain itu pula kita akan lebih tahu bahwa bangsa dan negara kita memiliki yang tidak dimiliki bangsa lain. Keindahan, keramah-tamahan, keaneka-ragaman budaya, kekayaan alam yang kesemuannya itu perlu dilestarikan untuk generasi ke depan.

Read More