Fotografi Sebagai Keahlian Pendukung dalam Kegiatan Kepecintaalaman

Fotografi sekarang ini tidaklah lagi menjadi asing dalam era dunia digital yang banyak perangkat digital sudah mendukung aktifitasnya. Dari kamera kelas DSLR dalam berbagai kelasnya, prosumer, mirrorless, kamera action, kamera pocket hingga gadget keseharian kita yaitu smartphone juga memiliki kemampuan untuk memotret dalam berbagai kondisi. Sehingga untuk mempelajari fotografi tidak lagi terlalu terkendala dengan biaya pembelian kamera yang kita tidak bisa menjangkaunya saat ini.

Vanda coerulea
Sumber Foto :https://subhan98.wordpress.com

Dalam lika-liku kegiatan para pecinta alam yang sangat sarat dengan petualangan, perjalanan dan hal-hal baru yang mungkin jarang atau bahkan tidak pernah ditemui sebelumnya. Baik itu tempatnya, momentnya, benda-benda disekitarnya menjadi menarik dipandang mata. Namun kadang sangat disayangkan sebagian orang tidak bisa mengabadikan hal tersebut. Parahnya lagi sebagiannya ada yang memiliki hasrat untuk membawa pulang seperti benda-benda unik yang tidak semestinya dibawa/dipindahkan.

Fotografi bisa menjadi media untuk membuat hal-hal yang menarik tersebut terabadikan dalam sebuah frame foto. Kita cukup bawa perangkat fotografi yang bisa digunakan atau yang kita miliki setiap kali berpetualang, berkunjung ke suatu tempat, atau mungkin saat kita melakukan penelitian lapangan.

Tanpa membawa benda-benda yang kita temukan di lapangan, dengan fotografi dapat menjadi lebih efisien dan menyenangkan. Bahkan hal-hal kecil pun yang biasa kita temukan menjadi lebih menarik dalam sebuah frame foto. Jika kita masukkan dalam sebuah frame foto, kemungkinan besar tidak akan merubah keadaan dari benda atau tempat tersebut, terlebih lagi lingkungannya.

Sebagian kasus ditemui bahwa pengujung tempat terbiasa membawa oleh-oleh dari alam. Hal tersebut dapat memberi kemungkinan besar akan mempengaruhi keadaan dan ekosistem alam tersebut. Sebagai contoh, ada yang suka bawa pulang tanaman langka dari hutan atau gunung buat kenang-kenangan perjalanannya. Coba kita banyangkan, satu orang membawa tanaman yang tersisa hanya sedikit (langka) dan yang lain ikut juga tertarik membawanya, mungkin tanaman itu tidak lagi menjadi langka, namun menjadi punah. Selanjutnya tidak ada lagi yang bisa menikmati sehabis yang terakhir.

Jika kita gantikan dengan kebiasaan memotret, mungkin secara alami tanaman langka tersebut akan tetap bertahan dalam waktu yang lebih lama dan orang-orang yang selanjutnya menemukan kembali bisa melihat, menikmati dan memotret pula.

Komentar Anda adalah tanggapan pribadi, kami berhak menghapus komentar yang mengandung kata-kata pelecehan, intimidasi, dan SARA. Terima kasih.
EmoticonEmoticon