Kalau kita menilik asal katanya, ‘Pecinta’ artinya orang
yang mencintai, dan alam dapat diartikan segala sesuatu yang ada di
sekitar kita. Kalau kita perjelas lagi, alam berarti segalanya, baik
benda hidup maupun benda tak hidup, yang ada di dunia ini. Udara, tanah,
dan air merupakan bagian dari alam yang membantu kelangsungan hidup
kita. Demikian pula dengan tanaman, hewan, dan manusia, mereka termasuk
bagian dari alam ini. Keberadaan mereka satu dengan yang lain saling
mempengaruhi. Jadi, jelas bahwa diri kita masing-masing pun merupakan
bagian dari alam semesta ini. Lalu dapatkah kita mengatakan bahwa
Pecinta Alam adalah orang yang mencintai alam semesta beserta isinya,
termasuk dirinya sendiri. Bagaimana pula dengan mereka yang memiliki
hobby bertualang di alam bebas? Dapatkah mereka kita sebut Pecinta Alam?
Tampaknya
memang ada kerancuan makna dalam istilah “Pecinta Alam” tersebut:
antara mereka yang mencintai alam (lingkungan) dengan mereka yang gemar
berpetualang di alam bebas. Sebagai pembanding, di Eropa dan Amerika ada
suatu terminologi yang jelas bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia
kepecintaalaman, misalnya envi-ronmentalist (pecinta lingkungan hidup:
Green Peace), naturlist (pecinta alam seperti sebagaimana adanya),
adventure (petualangan/penjelajah), mountaineers (pendaki gunung),
outdoor sports/activities (olahraga alam bebas: berkemah, gantole,
menelusuri gua , masuk hutan, menyususri gua, dan semestinya).
Di Indonesia, Pecinta Alam
adalah pendaki gunung, penulusuran gua, pengarungan sungai, pemanjat
tebing dan sekaligus pecinta lingkungan. Hingga saat ini baru sedikit
kelompok yang mengkhususkan aktivitasnya pada salah satu bidang saja. Oleh
karena itu, mungkin akan lebih tepat bila dikatakan bahwa Pecinta Alam
adalah orang-orang yang menCINTAI ALAM beserta segala isinya, dan yang
menCINTAI petualangan alam bebas.
Reference
Komentar Anda adalah tanggapan pribadi, kami berhak menghapus komentar yang mengandung kata-kata pelecehan, intimidasi, dan SARA. Terima kasih.
EmoticonEmoticon